Marhaban
Ya Ramadhan
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ
مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ
يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ
لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ
الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ
شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ
فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ
بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا
هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang
sebelum kalian agar kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu.
Maka, barang siapa di antara kalian sakit atau berada dalam perjalanan (lalu
berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada
hari-hari yang lain. Wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya, (jika
mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin.
Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih
baik baginya. Berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh
karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di
bulan itu, hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa yang sakit
atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari
yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan
bagi kalian, dan tidak menghendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian
mencukupkan bilangan (bulan) itu dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepada kalian supaya kalian bersyukur.” [Al-Baqarah: 183-185]
Dalam Islam, Puasa (disebut juga Shaum) yang bersifat wajib dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Lebaran.
Menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat islam Al Quran.
Puasa juga menolong menanam sikap yang baik dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dan tidak hanya pada bulan puasa.
Keutamaan Bulan
Ramadhan
Bulan diwajibkannya umat Islam berpuasa yang mana nantinya
dengan Puasa Ramadhan itu mereka akan mendapatkan gelar ketakwaan dari Allah
SWT sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al Baqarah 183)
Bulan dimana dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu
neraka dan dibelenggunya setan-setan. Rasulullah SAW bersabda, “Jika bulan
Ramadhan tiba maka pintu-pintu surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka
ditutup dan setan-setan pun dibelenggu” (HR. Bukhari IV/97 dan Muslim no. 1079)
Pada bulan ini ada satu malam yang setara dengan 1000 bulan,
yaitu malam lailatul qadar. Berkenaan dengan malam lailatul qadar ini
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mendirikan ibadah pada malam lailatul
qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan
kepadanya atas dosa-dosa yang telah berlalu” (HR. Bukhari IV/217 dan Muslim no. 759)
Dan disunnahkan membaca doa ini di malam-malam yang diyakini
sebagai malam lailatu qadar yaitu diantara 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan,
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” yang artinya “Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, karena itu berilah maaf kepadaku” (HR.
Tirmidzi no. 3760 dan Ibnu Majah no. 3850, hadits ini shahih)
Keutamaan Puasa
Ramadhan
1. Puasa Ramadhan adalah sebagai puasa untuk mengampuni dosa-dosa
yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan
penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas
dosa-dosanya yang telah berlalu” (HR.
Bukhari IV/99 dan Muslim no. 759)
2. Dikabulkannya doa dan pembebasan dari api neraka sebagaimana
sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya setiap hari, Allah membebaskan beberapa
orang dari api neraka yaitu pada Bulan Ramadhan. Dan sesungguhnya setiap orang
muslim memiliki doa yang dipanjatkan, lalu dikabulkan untuknya” (HR. Al Bazzar no. 3142, Ahmad II/254 dan Ibnu Majah no. 1643,
hadits ini shahih)
Rukun-rukun Puasa
1. Niat, yaitu niat berpuasa pada Bulan Ramadhan harus ada pada
malam sebelum puasa karena niat ini wajib ditetapkan pada setiap ibadah dan
amalan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu
tergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya (balasan) bagi setiap urusan
(sesuai dengan) apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari I/22 dan Muslim VI/48)
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan,
minum, berhubungan badan, haid dan nifas bagi wanita dan hal-hal yang lain yang
membatalkan puasa seperti muntah dengan sengaja sebagaimana sabda Rasulullah
SAW, “Barangsiapa
muntah (tanpa) sengaja, maka tidak ada kewajiban baginya untuk menqadha’nya.
Tetapi barangsiapa sengaja muntah, maka wajib baginya menqadha’” (HR. Abu Dawud II/310, At Tirmidzi III/79, Ibnu Majah I/536 dan
Ahmad II/498, hadits ini sanadnya shahih sebagaimana yang disampaikan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Haqiiqatush Shiyam hal. 14)
3. Waktu berpuasa. Orang yang berpuasa harus menahan diri dari
hal-hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar (shadiq) sampai matahari
tenggelam. Yang demikian itu didasarkan pada firman Allah SWT, “Makan dan
minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam” (QS Al Baqarah 187)
Sifat orang yang berpuasa yaitu Muslim yang sudah baligh,
berakal mampu untuk mengerjakan puasa (orang yang sudah tua renta serta wanita
hamil dan menyusui terlepas dari kewajiban berpuasa namun mereka harus membayar
fidyah) dan terlepas dari halangan puasa seperti sakit atau berpergian yang
mana puasanya harus diganti pada hari yang lain.
Sahabat Abdullah bin Abbas ra. mengatakan, “Dan sebagai
bentuk keringanan oleh Allah SWT kepada orang laki-laki dan wanita yang sudah
tua sedang keduanya tidak mampu menjalankan puasa, maka keduanya boleh untuk
tidak berpuasa tetapi harus mengganti hal itu dengan memberi makan kepada satu
orang miskin setiap harinya. Sedangkan wanita yang hamil dan menyusui, jika
keduanya khawatir terhadap anak dan dirinya, maka mereka boleh untuk tidak
berpuasa tetapi harus memberi makan seorang miskin setiap hari” (Kitab Al Jaami’ li Ahkaamil Qur’an karya Al Qurthubi II/288)
Sahabat Abdullah bin Umar ra. pernah ditanyakan tentang seorang
wanita hamil dan ia khawatir terhadap kandungannya maka ia menjawab, “Dia boleh
tidak berpuasa, tetapi harus memberi makan 1 mud gandum setiap hari kepada satu
orang miskin” (HR. Baihaqi IV/230,
hadits ini shahih)
Satu mud itu setara dengan 562,5 gram. Jadi orang-orang yang
tidak berpuasa karena tidak mampu atau karena khawatir keselamatan jiwanya atau
anak yang dikandung atau yang disusuinya maka harus memberikan makanan seberat
562,5 gram kepada seorang fakir miskin selama Bulan Ramadhan setiap harinya.
Sunnah-sunnah Puasa
Ramadhan
1. Makan sahur dan mengakhirkan makan sahur. Rasulullah SAW
bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat
berkah” (HR. Bukhari IV/120 dan Muslim no. 1095). Dari Zaid bin Tsabit ra.,
bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Berapa lama jarak antara adzan dan
sahur ?” Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat” (HR. IV/118 dan Muslim no. 1097)-hadits ini bukan menjelaskan
tentang akhir sahur tetapi awal sahur. Namun juga tidak masalah bagi kaum
muslimin yang ingin lebih menyegerakan sahurnya di awal waktu.
2. Meninggalkan perkataan dusta. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
yang tidak meninggalkan kata-kata palsu dan mengamalkanya maka Allah tidak
memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)” (HR. Bukhari IV/99)
3. Meninggalkan kata-kata yang tidak bermanfaat dan kata-kata kotor
(Ar Rafats). Rasulullah SAW bersabda,“Puasa itu bukan (hanya) dari makan dan minum,
tetapi puasa itu dari kata-kata (yang) tidak bermanfaat dan kata-kata kotor” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1996 dan Al Hakim I/430-431, hadits ini
shahih)
4. Menyegerakan berbuka karena menyegerakan berbuka akan
mendatangkan kebaikan dan merupakan sunnah. Rasulullah SAW bersabda, “Umat manusia
ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR. Bukhari IV/173 dan Muslim no. 1093)
5. Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW,
“DzaHabazh zhamaa-u wabtallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa Allah” yang
artinya “
Telah hilang rasa haus dan basah pula urat-urat serta telah ditetapkan pahala,
insya Allah” (HR. Abu Dawud II/306,
Baihaqi IV/239, Al Hakim I/422, Ibnu Sunni no. 128 dan Ad Daraquthni II/185,
hadits ini hasan)
Ibadah-ibadah pada
Bulan Ramadhan
1. Shalat Tarawih. Sahabat Jabir bin Abdullah ra. berkata, “Bahwa Nabi
SAW pada saat menghidupkan malam dengan orang-orang pada Bulan Ramadhan, beliau
SAW mengerjakan shalat delapan rakaat dan mengerjakan shalat witir” (HR. Ibnu Hibban no. 920 dan Ath Thabrani, hadits ini hasan)
2. I’tikaf di Mesjid. I’tikaf berarti tekun dalam melakukan
sesuatu. Sahabat Abu Hurairah ra., berkata,“Rasulullah SAW biasa beri’tikaf selama bulan
Ramadhan selama sepuluh hari. Dan pada tahun dimana beliau wafat, beliau
beri’tikaf selama dua puluh hari” (HR.
Bukhari IV/245)
3. Zakat Fitrah. Mengeluarkan zakat ini merupakan kewajiban bagi
kaum muslimin pada Bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan hadits Abdullah bin
Umar ra., “Rasulullah
SAW mewajibkan zakat fitrah (kepada kaum muslimin pada Bulan Ramadhan)” (HR. Bukhari III/291 dan Muslim no. 984, perkataan yang di dalam
kurung adalah perkataan Abdullah bin Umar ra.)
Adapun besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ makanan (setara
dengan 2,25 kg) sebagaimana hadits Abu Sa’id Al Khudri ra., “Kami biasa
mengeluarkan zakat fitrah berupa 1 sha’ makanan atau 1 sha’ gandum atau 1 sha’
tamr atau 1 sha’ keju atau 1 sha’ anggur kering (kismis)” (HR. Bukhari III/294 dan Muslim no. 985) Keutamaan Bulan
Ramadhan
Bulan diwajibkannya umat Islam berpuasa yang mana nantinya
dengan Puasa Ramadhan itu mereka akan mendapatkan gelar ketakwaan dari Allah
SWT sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al Baqarah 183)
Bulan dimana dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu
neraka dan dibelenggunya setan-setan. Rasulullah SAW bersabda, “Jika bulan
Ramadhan tiba maka pintu-pintu surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka
ditutup dan setan-setan pun dibelenggu” (HR. Bukhari IV/97 dan Muslim no. 1079)
Pada bulan ini ada satu malam yang setara dengan 1000 bulan,
yaitu malam lailatul qadar. Berkenaan dengan malam lailatul qadar ini
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mendirikan ibadah pada malam lailatul
qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan
kepadanya atas dosa-dosa yang telah berlalu” (HR. Bukhari IV/217 dan Muslim no. 759)
Dan disunnahkan membaca doa ini di malam-malam yang diyakini
sebagai malam lailatu qadar yaitu diantara 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan,
“Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” yang artinya “Ya Allah,
sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, karena itu berilah maaf kepadaku” (HR.
Tirmidzi no. 3760 dan Ibnu Majah no. 3850, hadits ini shahih)
Keutamaan Puasa
Ramadhan
1. Puasa Ramadhan adalah sebagai puasa untuk mengampuni dosa-dosa
yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan
penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas
dosa-dosanya yang telah berlalu” (HR.
Bukhari IV/99 dan Muslim no. 759)
2. Dikabulkannya doa dan pembebasan dari api neraka sebagaimana
sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya setiap hari, Allah membebaskan beberapa
orang dari api neraka yaitu pada Bulan Ramadhan. Dan sesungguhnya setiap orang
muslim memiliki doa yang dipanjatkan, lalu dikabulkan untuknya” (HR. Al Bazzar no. 3142, Ahmad II/254 dan Ibnu Majah no. 1643,
hadits ini shahih)
Rukun-rukun Puasa
1. Niat, yaitu niat berpuasa pada Bulan Ramadhan harus ada pada
malam sebelum puasa karena niat ini wajib ditetapkan pada setiap ibadah dan
amalan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu
tergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya (balasan) bagi setiap urusan
(sesuai dengan) apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari I/22 dan Muslim VI/48)
2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan,
minum, berhubungan badan, haid dan nifas bagi wanita dan hal-hal yang lain yang
membatalkan puasa seperti muntah dengan sengaja sebagaimana sabda Rasulullah
SAW, “Barangsiapa
muntah (tanpa) sengaja, maka tidak ada kewajiban baginya untuk menqadha’nya.
Tetapi barangsiapa sengaja muntah, maka wajib baginya menqadha’” (HR. Abu Dawud II/310, At Tirmidzi III/79, Ibnu Majah I/536 dan
Ahmad II/498, hadits ini sanadnya shahih sebagaimana yang disampaikan oleh
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Haqiiqatush Shiyam hal. 14)
3. Waktu berpuasa. Orang yang berpuasa harus menahan diri dari
hal-hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar (shadiq) sampai matahari
tenggelam. Yang demikian itu didasarkan pada firman Allah SWT, “Makan dan
minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar.
Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam” (QS Al Baqarah 187)
Sifat orang yang berpuasa yaitu Muslim yang sudah baligh,
berakal mampu untuk mengerjakan puasa (orang yang sudah tua renta serta wanita
hamil dan menyusui terlepas dari kewajiban berpuasa namun mereka harus membayar
fidyah) dan terlepas dari halangan puasa seperti sakit atau berpergian yang
mana puasanya harus diganti pada hari yang lain.
Sahabat Abdullah bin Abbas ra. mengatakan, “Dan sebagai
bentuk keringanan oleh Allah SWT kepada orang laki-laki dan wanita yang sudah
tua sedang keduanya tidak mampu menjalankan puasa, maka keduanya boleh untuk
tidak berpuasa tetapi harus mengganti hal itu dengan memberi makan kepada satu
orang miskin setiap harinya. Sedangkan wanita yang hamil dan menyusui, jika
keduanya khawatir terhadap anak dan dirinya, maka mereka boleh untuk tidak
berpuasa tetapi harus memberi makan seorang miskin setiap hari” (Kitab Al Jaami’ li Ahkaamil Qur’an karya Al Qurthubi II/288)
Sahabat Abdullah bin Umar ra. pernah ditanyakan tentang seorang
wanita hamil dan ia khawatir terhadap kandungannya maka ia menjawab, “Dia boleh
tidak berpuasa, tetapi harus memberi makan 1 mud gandum setiap hari kepada satu
orang miskin” (HR. Baihaqi IV/230,
hadits ini shahih)
Satu mud itu setara dengan 562,5 gram. Jadi orang-orang yang
tidak berpuasa karena tidak mampu atau karena khawatir keselamatan jiwanya atau
anak yang dikandung atau yang disusuinya maka harus memberikan makanan seberat
562,5 gram kepada seorang fakir miskin selama Bulan Ramadhan setiap harinya.
Sunnah-sunnah Puasa
Ramadhan
1. Makan sahur dan mengakhirkan makan sahur. Rasulullah SAW
bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat
berkah” (HR. Bukhari IV/120 dan Muslim no. 1095). Dari Zaid bin Tsabit ra.,
bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Berapa lama jarak antara adzan dan
sahur ?” Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat” (HR. IV/118 dan Muslim no. 1097)-hadits ini bukan menjelaskan
tentang akhir sahur tetapi awal sahur. Namun juga tidak masalah bagi kaum
muslimin yang ingin lebih menyegerakan sahurnya di awal waktu.
2. Meninggalkan perkataan dusta. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa
yang tidak meninggalkan kata-kata palsu dan mengamalkanya maka Allah tidak
memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)” (HR. Bukhari IV/99)
3. Meninggalkan kata-kata yang tidak bermanfaat dan kata-kata kotor
(Ar Rafats). Rasulullah SAW bersabda,“Puasa itu bukan (hanya) dari makan dan minum,
tetapi puasa itu dari kata-kata (yang) tidak bermanfaat dan kata-kata kotor” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1996 dan Al Hakim I/430-431, hadits ini
shahih)
4. Menyegerakan berbuka karena menyegerakan berbuka akan
mendatangkan kebaikan dan merupakan sunnah. Rasulullah SAW bersabda, “Umat manusia
ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR. Bukhari IV/173 dan Muslim no. 1093)
5. Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW,
“DzaHabazh zhamaa-u wabtallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa Allah” yang
artinya “
Telah hilang rasa haus dan basah pula urat-urat serta telah ditetapkan pahala,
insya Allah” (HR. Abu Dawud II/306,
Baihaqi IV/239, Al Hakim I/422, Ibnu Sunni no. 128 dan Ad Daraquthni II/185,
hadits ini hasan)
Ibadah-ibadah pada
Bulan Ramadhan
1. Shalat Tarawih. Sahabat Jabir bin Abdullah ra. berkata, “Bahwa Nabi
SAW pada saat menghidupkan malam dengan orang-orang pada Bulan Ramadhan, beliau
SAW mengerjakan shalat delapan rakaat dan mengerjakan shalat witir” (HR. Ibnu Hibban no. 920 dan Ath Thabrani, hadits ini hasan)
2. I’tikaf di Mesjid. I’tikaf berarti tekun dalam melakukan
sesuatu. Sahabat Abu Hurairah ra., berkata,“Rasulullah SAW biasa beri’tikaf selama bulan
Ramadhan selama sepuluh hari. Dan pada tahun dimana beliau wafat, beliau
beri’tikaf selama dua puluh hari” (HR.
Bukhari IV/245)
3. Zakat Fitrah. Mengeluarkan zakat ini merupakan kewajiban bagi
kaum muslimin pada Bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan hadits Abdullah bin
Umar ra., “Rasulullah
SAW mewajibkan zakat fitrah (kepada kaum muslimin pada Bulan Ramadhan)” (HR. Bukhari III/291 dan Muslim no. 984, perkataan yang di dalam
kurung adalah perkataan Abdullah bin Umar ra.)
Adapun besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ makanan (setara
dengan 2,25 kg) sebagaimana hadits Abu Sa’id Al Khudri ra., “Kami biasa
mengeluarkan zakat fitrah berupa 1 sha’ makanan atau 1 sha’ gandum atau 1 sha’
tamr atau 1 sha’ keju atau 1 sha’ anggur kering (kismis)” (HR. Bukhari III/294 dan Muslim no. 985)
Ramadhan adalah bulan milik Ummat
“Rajab adalah bulannya Allah,
Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulannya ummatku.” (Abu’l Fathi Ibn
Abi ' l - Fawaris )
" Jika seorang Muslim
berpuasa tanpa berbohong dan melakukan fitnah ( ghibah ) , dan jika ia berbuka
puasa dengan makanan halal , menjalankan fardhu ( wajib ) dan pergi ( ke masjid
) untuk salat subuh dan isya dari dalam kegelapan , dia akan bersih dari
dosa-dosanya seperti seekor ular berganti kulit dan keluar dari kulit lamanya
itu . " ( Ibnu Hibban )
Seperti halnya bulan Rajab ,
Ramadhan al Mubarak juga diriwayatkan menjadi bulannya Allah (swt ) .
Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an
" Bulan Ramadhan yang di
dalamnya diturunkan Al Qur'an , pedoman bagi umat manusia , dan bukti yang
jelas tentang bimbingan , dan pembeda ( Antara yang benar dan salah ) . "
( Surat - ul Baqarah , 185 )
Selain itu , kitab suci lainnya
juga diturunkan di bulan Ramadhan .
Awal Ramadhan adalah rahmat ,
pertengahan ramadhan adalah pengampunan dan akhir Ramadhan adalah keselamatan
dari api ( Jahannam )
" Ramadhan adalah bulan
yang awalnya adalah rahmat , yang tengahnya adalah pengampunan , yang akhirnya
adalah keselamatan dari api . ( Jahannam ) " ( Ibn Abi ad- Dunya )
Puasa pertama Ramadhan al -
mubarak adalah sarana untuk pengampunan dosa-dosa sampai hari itu
" Ketika malam pertama
Ramadhan ( datang ) , pintu-pintu langit dibuka , dan tidak ada
pintu-pintu tersebut yang ditutup sampai malam terakhir Ramadhan .
Tidaklah seorang hamba Allah yang beriman melakukan sholat pada malam nya (
setiap malam Ramadhan ) , kecuali Allah akan mencatat baginya seribu lima ratus
hasanah ( kebaikan) untuk setiap sujud yang ia lakukan . Dan Allah akan
membangun rumah untuknya di Jannah yang terbuat dari ruby merah , yang
akan memiliki enam puluh ribu pintu , setiap pintu memiliki ( saling terkait ,
yang mengarah ke ) istana terbuat dari emas , dihiasi ( diperindah dan dihiasi
) dengan batu rubi. Jadi, ketika ia ( mu’ min ) puasa pada hari pertama
Ramadhan , semua dosa masa lalunya diampuni , dan tujuh puluh ribu malaikat
membaca istighfar ( ampunan ) untuknya , setiap hari , dari waktu sholat fajar
, sampai matahari terbenam. dan untuk setiap sujud yang ia lakukan selama bulan
Ramadhan , baik siang ataupun malam hari , akan ada baginya pohon , ( di Jannah
, yang begitu besar (sehingga) seseorang yang menunggang kuda di bawah
naungannya selama lima ratus tahun . " ( Baihaqi )
Barangsiapa berpuasa dan sholat
selama bulan Ramadhan , semua dosa masa lalunya akan diampuni
" Siapa pun yang berdoa pada
malam hari di dalamnya ( bulan Ramadhan ) karena Iman yang tulus dan berharap
pahala dari Allah , maka semua dosa sebelumnya akan diampuni . " (HR
Bukhari )
" Sholat lima waktu yang
ditentukan , dan dari satu shalat Jumat ke sholat Jumat yang lain dan
dari satu Ramadhan ke Ramadhan yang lain menjadi pengampunan untuk apa yang
ada di antara keduanya selama Anda tidak melakukan dosa besar . "
(HR Muslim , Tirmidzi )
Engkau menjadi saksi-Ku bahwa ,
Aku telah mengampuni mereka semua !
Ketika malam pertama
Ramadhan , Allah ( swt) melihat makhluk-Nya dengan pandangan rahmat . Allah
tidak menghukum selama-lamanya orang yang Dia lihat dengan pandangan rahmat .
Setiap hari pada bulan Ramadhan
Allah (swt ) menyelamatkan satu juta orang dari neraka yang layak untuk itu .
Juga ketika malam 27 Ramadhan Dia ( swt ) menyelamatkan orang sebanyak
yang Ia selamatkan dari Neraka dalam satu bulan . Ketika malam Ied
, malaikat turun ke bumi dan Allah (swt ) bermanifestasi dengan cahaya yang
tidak ada seorangpun yang mampu menggambarkan dan memanggil para malaikat yang
akan merayakan Idul Fitri pada hari berikutnya :
Allah (swt ) bertanya kepada para
malaikat :
Wahai para malaikat ' ! Apa hadiah
bagi pekerja yang telah melakukan pekerjaannya ?
Malaikat berkata:
Mereka dibayar dengan bayaran yang
pantas.
Kemudian Allah (swt ) mengatakan :
"Kalian adalah saksi-Ku bahwa
, Aku telah mengampuni mereka semua . " ( Asbahani )
Pintu-pintu surga dibuka dan
pintu-pintu neraka ditutup di bulan Ramadan
" Ketika malam pertama bulan
Ramadhan datang , setan dan jin yang pembangkang dibelenggu , semua pintu-pintu
neraka ditutup , dan tidak ada pintunya yang dibuka . Semua pintu-pintu surga
dibuka , dan tidak ada pintu-pintu gerbangnya ditutup .Pemanggil berteriak : "Wahai
pencari kebaikan , lanjutkanlah, wahai pencari keburukan, berhentilah . Allah
memiliki orang-orang yang Dia tebus dari neraka setiap malam . "
" Saat itu adalah malam
pertama Ramadhan setan dan jin yang memberontak dirantai. Gerbang neraka
ditutup. Tidak ada gerbangnya yang dibuka. Gerbang surga dibuka dan tidak
ada yang ditutup Pemanggil berteriak. . . . :
' Wahai para pencari kebaikan !
Lanjutkan . Wahai pencari keburukan ! Berhentilah . Dan Allah (swt ) mengampuni
( membebaskan dari neraka )orang yang layak masuk syurga. ' "
Allah (swt ) mengampuni (
membebaskan dari neraka ) beberapa orang yang berhak dimasukkan ke syurga ,
setiap hari pada malam di bulan Ramadhan dan setiap doa Muslim dijawab setiap
hari pada malam di bulan Ramadhan . "
Surga firdaus dihiasi untuk
menghormati bulan Ramadhan
Abu Masud Al - Ghifari mengatakan
:
Pada hari pertama Ramadhan , aku
mendengar Rasulullah ( saw ) mengatakan :
" Jika hamba-hamba Allah tahu
apa itu Ramadan , mereka akan berharap itu berlangsung sepanjang tahun . "
Seorang pria dari suku Khuzah ,
" Wahai Nabi tercinta ! Beritahukan kami :
Nabi ( saw ) :
Surga Firdaus dihiasi sepanjang
tahun untuk Ramadhan . Ketika malam pertama Ramadhan tiba, angin bertiup dari
bawah Langit . Daun pohon-pohon surga bergoyang . Para bidadari di surga
melihat ini dan berkata :
" Ya Tuhan kami ( swt ) !
Beri kami pasangan ( suami ) dari hamba-hamba yang akan senang melihat kami dan
yang kami akan senang untuk melihat mereka "
Setiap orang yang berpuasa di
bulan Ramadan diberikan pasangan ( bidadari ) di paviliun terbuat mutiara .
Allah (swt ) berfirman bahwa : " Yang adil , dijaga dengan ketat di
paviliun . " ( QS. al - Rahman , 72 ) ( HR al-Baihaqi )
Di bulan Ramadhan, pada setiap
malamnya , doa diterima
" Selama Ramadan siapa
pun yang mengingat ( dzikr ) Allah (swt ) dimaafkan dan siapa pun berdoa tidak
ditolak . " ( HR al-Tabrani , Baihaqi , Asbahani )
" Allah (swt ) yang Maha
Perkasa dan Maha Agung , memerintahkan tiga kali di setiap malam bulan Ramadhan
:
" Apakah ada orang yang
menginginkan sesuatu yang saya bisa Aku berikan?
Apakah ada orang yang bertobat yang Aku terima pertobatannya ?
Apakah ada orang yang ingin pengampunan yang Aku mungkin
memaafkannya ?
Siapa yang ingin meminjam dari orang kaya ( yang tidak pernah
miskin) dan dari yang setia ( yang tidak pernah menindas ) . "
" Pada setiap kali buka
puasa Ramadhan , Allah (swt ) Maha Perkasa dan Maha Agung , menyelamatkan satu
juta orang dari neraka yang hampir layak mendapatkannya . " ( HR al-Baihaqi
)
Gelap
malam Mu ku terjaga.
Karena
Mu ku bergerak melangkah menuju mentariMu.
Kusambut
dengan rasa syukur atas nikmat dan anugerah pemberianMu.
Dengan
harapan kudapatkan keridhoanMu.
Ya
Allah.. Ya Tuhan ku, Ku sambut datangnya bulan penuh ampunanMu.
Dengan
suka dalam diri yang berlumur dosa.
Berharap
mampu menjalankan semua perintahMu dan kembali Fitrah.
Maafkan
Khilafku, Ikhlaskan salahku...
Semoga
di setiap langkah kakiku mendapatkan ridho-Mu
Mungkin
hari-hariku yang telah lewat, menyisakan sebesit kenangan yang tak terlupakan.
Ada
salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari-hari itu.
Entah
itu sengaja ataupun tak disengaja.
Agar
tak ada sesal, tak ada dendam, dan tak ada penyesalan.
Mari
kita bersama-sama sucikan hati, diri, dan jiwa.
Agar
kelak kita tetap bisa mempererat tali silaturahmi.
Selamat
Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1437-H
Tidak ada komentar:
Posting Komentar