Cari Blog Ini

Rabu, 01 Juni 2016

Marhaban Ya Ramadhan


Marhaban Ya Ramadhan

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ. أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ. شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ.
“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kalian untuk berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa, (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka, barang siapa di antara kalian sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Wajib bagi orang-­orang yang berat menjalankannya, (jika mereka tidak berpuasa), membayar fidyah, (yaitu) memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang mengerjakan kebajikan dengan kerelaan hati, itulah yang lebih baik baginya. Berpuasa lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia, penjelasan-­penjelasan mengenai petunjuk itu, dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Oleh karena itu, barangsiapa di antara kalian hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, hendaklah ia ber­puasa pada bulan itu, dan barangsiapa yang sakit atau berada dalam perjalanan (lalu berbuka), (dia wajib berpuasa) sebanyak hari yang ia tinggal­kan itu pada hari-hari yang lain. Allah meng­hendaki kemudahan bagi kalian, dan tidak meng­hendaki kesukaran bagi kalian. Hendaklah kalian mencukupkan bilangan (bulan) itu dan hendaklah kalian mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberi­kan kepada kalian supaya kalian bersyukur.” [Al-Baqarah: 183-185]

Dalam Islam, Puasa (disebut juga Shaum) yang bersifat wajib dilakukan pada bulan Ramadhan selama satu bulan penuh dan ditutup dengan Hari Raya Lebaran.
Menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat islam Al Quran.
Puasa juga menolong menanam sikap yang baik dan kesemuanya itu diharapkan berlanjut ke bulan-bulan berikutnya dan tidak hanya pada bulan puasa.
Keutamaan Bulan Ramadhan
Bulan diwajibkannya umat Islam berpuasa yang mana nantinya dengan Puasa Ramadhan itu mereka akan mendapatkan gelar ketakwaan dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al Baqarah 183)
Bulan dimana dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka dan dibelenggunya setan-setan. Rasulullah SAW bersabda, “Jika bulan Ramadhan tiba maka pintu-pintu surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu” (HR. Bukhari IV/97 dan Muslim no. 1079)
Pada bulan ini ada satu malam yang setara dengan 1000 bulan, yaitu malam lailatul qadar. Berkenaan dengan malam lailatul qadar ini Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mendirikan ibadah pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosa yang telah berlalu” (HR. Bukhari IV/217 dan Muslim no. 759)
Dan disunnahkan membaca doa ini di malam-malam yang diyakini sebagai malam lailatu qadar yaitu diantara 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” yang artinya “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, karena itu berilah maaf kepadaku” (HR. Tirmidzi no. 3760 dan Ibnu Majah no. 3850, hadits ini shahih)
Keutamaan Puasa Ramadhan
1.  Puasa Ramadhan adalah sebagai puasa untuk mengampuni dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah berlalu” (HR. Bukhari IV/99 dan Muslim no. 759)
2.  Dikabulkannya doa dan pembebasan dari api neraka sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya setiap hari, Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka yaitu pada Bulan Ramadhan. Dan sesungguhnya setiap orang muslim memiliki doa yang dipanjatkan, lalu dikabulkan untuknya” (HR. Al Bazzar no. 3142, Ahmad II/254 dan Ibnu Majah no. 1643, hadits ini shahih)
Rukun-rukun Puasa
1.  Niat, yaitu niat berpuasa pada Bulan Ramadhan harus ada pada malam sebelum puasa karena niat ini wajib ditetapkan pada setiap ibadah dan amalan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya (balasan) bagi setiap urusan (sesuai dengan) apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari I/22 dan Muslim VI/48)
2.  Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan badan, haid dan nifas bagi wanita dan hal-hal yang lain yang membatalkan puasa seperti muntah dengan sengaja sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa muntah (tanpa) sengaja, maka tidak ada kewajiban baginya untuk menqadha’nya. Tetapi barangsiapa sengaja muntah, maka wajib baginya menqadha’” (HR. Abu Dawud II/310, At Tirmidzi III/79, Ibnu Majah I/536 dan Ahmad II/498, hadits ini sanadnya shahih sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Haqiiqatush Shiyam hal. 14)
3.  Waktu berpuasa. Orang yang berpuasa harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar (shadiq) sampai matahari tenggelam. Yang demikian itu didasarkan pada firman Allah SWT, “Makan dan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam” (QS Al Baqarah 187)
Sifat orang yang berpuasa yaitu Muslim yang sudah baligh, berakal mampu untuk mengerjakan puasa (orang yang sudah tua renta serta wanita hamil dan menyusui terlepas dari kewajiban berpuasa namun mereka harus membayar fidyah) dan terlepas dari halangan puasa seperti sakit atau berpergian yang mana puasanya harus diganti pada hari yang lain.
Sahabat Abdullah bin Abbas ra. mengatakan, “Dan sebagai bentuk keringanan oleh Allah SWT kepada orang laki-laki dan wanita yang sudah tua sedang keduanya tidak mampu menjalankan puasa, maka keduanya boleh untuk tidak berpuasa tetapi harus mengganti hal itu dengan memberi makan kepada satu orang miskin setiap harinya. Sedangkan wanita yang hamil dan menyusui, jika keduanya khawatir terhadap anak dan dirinya, maka mereka boleh untuk tidak berpuasa tetapi harus memberi makan seorang miskin setiap hari” (Kitab Al Jaami’ li Ahkaamil Qur’an karya Al Qurthubi II/288)
Sahabat Abdullah bin Umar ra. pernah ditanyakan tentang seorang wanita hamil dan ia khawatir terhadap kandungannya maka ia menjawab, “Dia boleh tidak berpuasa, tetapi harus memberi makan 1 mud gandum setiap hari kepada satu orang miskin” (HR. Baihaqi IV/230, hadits ini shahih)
Satu mud itu setara dengan 562,5 gram. Jadi orang-orang yang tidak berpuasa karena tidak mampu atau karena khawatir keselamatan jiwanya atau anak yang dikandung atau yang disusuinya maka harus memberikan makanan seberat 562,5 gram kepada seorang fakir miskin selama Bulan Ramadhan setiap harinya.
Sunnah-sunnah Puasa Ramadhan
1.  Makan sahur dan mengakhirkan makan sahur. Rasulullah SAW bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah” (HR. Bukhari IV/120 dan Muslim no. 1095). Dari Zaid bin Tsabit ra., bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur ?” Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat” (HR. IV/118 dan Muslim no. 1097)-hadits ini bukan menjelaskan tentang akhir sahur tetapi awal sahur. Namun juga tidak masalah bagi kaum muslimin yang ingin lebih menyegerakan sahurnya di awal waktu.
2.  Meninggalkan perkataan dusta. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata palsu dan mengamalkanya maka Allah tidak memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)” (HR. Bukhari IV/99)
3.  Meninggalkan kata-kata yang tidak bermanfaat dan kata-kata kotor (Ar Rafats). Rasulullah SAW bersabda,“Puasa itu bukan (hanya) dari makan dan minum, tetapi puasa itu dari kata-kata (yang) tidak bermanfaat dan kata-kata kotor” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1996 dan Al Hakim I/430-431, hadits ini shahih)
4.  Menyegerakan berbuka karena menyegerakan berbuka akan mendatangkan kebaikan dan merupakan sunnah. Rasulullah SAW bersabda, “Umat manusia ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR. Bukhari IV/173 dan Muslim no. 1093)
5.  Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW, “DzaHabazh zhamaa-u wabtallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa Allah” yang artinya “ Telah hilang rasa haus dan basah pula urat-urat serta telah ditetapkan pahala, insya Allah” (HR. Abu Dawud II/306, Baihaqi IV/239, Al Hakim I/422, Ibnu Sunni no. 128 dan Ad Daraquthni II/185, hadits ini hasan)
Ibadah-ibadah pada Bulan Ramadhan
1.  Shalat Tarawih. Sahabat Jabir bin Abdullah ra. berkata, “Bahwa Nabi SAW pada saat menghidupkan malam dengan orang-orang pada Bulan Ramadhan, beliau SAW mengerjakan shalat delapan rakaat dan mengerjakan shalat witir” (HR. Ibnu Hibban no. 920 dan Ath Thabrani, hadits ini hasan)
2.  I’tikaf di Mesjid. I’tikaf berarti tekun dalam melakukan sesuatu. Sahabat Abu Hurairah ra., berkata,“Rasulullah SAW biasa beri’tikaf selama bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Dan pada tahun dimana beliau wafat, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari” (HR. Bukhari IV/245)
3.  Zakat Fitrah. Mengeluarkan zakat ini merupakan kewajiban bagi kaum muslimin pada Bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan hadits Abdullah bin Umar ra., “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah (kepada kaum muslimin pada Bulan Ramadhan)” (HR. Bukhari III/291 dan Muslim no. 984, perkataan yang di dalam kurung adalah perkataan Abdullah bin Umar ra.)
Adapun besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ makanan (setara dengan 2,25 kg) sebagaimana hadits Abu Sa’id Al Khudri ra., “Kami biasa mengeluarkan zakat fitrah berupa 1 sha’ makanan atau 1 sha’ gandum atau 1 sha’ tamr atau 1 sha’ keju atau 1 sha’ anggur kering (kismis)” (HR. Bukhari III/294 dan Muslim no. 985)Keutamaan Bulan Ramadhan
Bulan diwajibkannya umat Islam berpuasa yang mana nantinya dengan Puasa Ramadhan itu mereka akan mendapatkan gelar ketakwaan dari Allah SWT sebagaimana firman-Nya, “Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (QS Al Baqarah 183)
Bulan dimana dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya pintu-pintu neraka dan dibelenggunya setan-setan. Rasulullah SAW bersabda, “Jika bulan Ramadhan tiba maka pintu-pintu surga dibuka, sedangkan pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu” (HR. Bukhari IV/97 dan Muslim no. 1079)
Pada bulan ini ada satu malam yang setara dengan 1000 bulan, yaitu malam lailatul qadar. Berkenaan dengan malam lailatul qadar ini Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa mendirikan ibadah pada malam lailatul qadar dengan penuh keimanan dan mengharapkan pahala maka akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosa yang telah berlalu” (HR. Bukhari IV/217 dan Muslim no. 759)
Dan disunnahkan membaca doa ini di malam-malam yang diyakini sebagai malam lailatu qadar yaitu diantara 10 malam terakhir di Bulan Ramadhan, “Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni” yang artinya “Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, karena itu berilah maaf kepadaku” (HR. Tirmidzi no. 3760 dan Ibnu Majah no. 3850, hadits ini shahih)
Keutamaan Puasa Ramadhan
1.  Puasa Ramadhan adalah sebagai puasa untuk mengampuni dosa-dosa yang telah lalu. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, niscaya akan diberikan ampunan kepadanya atas dosa-dosanya yang telah berlalu” (HR. Bukhari IV/99 dan Muslim no. 759)
2.  Dikabulkannya doa dan pembebasan dari api neraka sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya setiap hari, Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka yaitu pada Bulan Ramadhan. Dan sesungguhnya setiap orang muslim memiliki doa yang dipanjatkan, lalu dikabulkan untuknya” (HR. Al Bazzar no. 3142, Ahmad II/254 dan Ibnu Majah no. 1643, hadits ini shahih)
Rukun-rukun Puasa
1.  Niat, yaitu niat berpuasa pada Bulan Ramadhan harus ada pada malam sebelum puasa karena niat ini wajib ditetapkan pada setiap ibadah dan amalan. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung kepada niatnya. Dan sesungguhnya (balasan) bagi setiap urusan (sesuai dengan) apa yang ia niatkan” (HR. Bukhari I/22 dan Muslim VI/48)
2.  Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa seperti makan, minum, berhubungan badan, haid dan nifas bagi wanita dan hal-hal yang lain yang membatalkan puasa seperti muntah dengan sengaja sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa muntah (tanpa) sengaja, maka tidak ada kewajiban baginya untuk menqadha’nya. Tetapi barangsiapa sengaja muntah, maka wajib baginya menqadha’” (HR. Abu Dawud II/310, At Tirmidzi III/79, Ibnu Majah I/536 dan Ahmad II/498, hadits ini sanadnya shahih sebagaimana yang disampaikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dalam kitabnya Haqiiqatush Shiyam hal. 14)
3.  Waktu berpuasa. Orang yang berpuasa harus menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari sejak terbit fajar (shadiq) sampai matahari tenggelam. Yang demikian itu didasarkan pada firman Allah SWT, “Makan dan minumlah hingga terang bagi kalian benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam” (QS Al Baqarah 187)
Sifat orang yang berpuasa yaitu Muslim yang sudah baligh, berakal mampu untuk mengerjakan puasa (orang yang sudah tua renta serta wanita hamil dan menyusui terlepas dari kewajiban berpuasa namun mereka harus membayar fidyah) dan terlepas dari halangan puasa seperti sakit atau berpergian yang mana puasanya harus diganti pada hari yang lain.
Sahabat Abdullah bin Abbas ra. mengatakan, “Dan sebagai bentuk keringanan oleh Allah SWT kepada orang laki-laki dan wanita yang sudah tua sedang keduanya tidak mampu menjalankan puasa, maka keduanya boleh untuk tidak berpuasa tetapi harus mengganti hal itu dengan memberi makan kepada satu orang miskin setiap harinya. Sedangkan wanita yang hamil dan menyusui, jika keduanya khawatir terhadap anak dan dirinya, maka mereka boleh untuk tidak berpuasa tetapi harus memberi makan seorang miskin setiap hari” (Kitab Al Jaami’ li Ahkaamil Qur’an karya Al Qurthubi II/288)
Sahabat Abdullah bin Umar ra. pernah ditanyakan tentang seorang wanita hamil dan ia khawatir terhadap kandungannya maka ia menjawab, “Dia boleh tidak berpuasa, tetapi harus memberi makan 1 mud gandum setiap hari kepada satu orang miskin” (HR. Baihaqi IV/230, hadits ini shahih)
Satu mud itu setara dengan 562,5 gram. Jadi orang-orang yang tidak berpuasa karena tidak mampu atau karena khawatir keselamatan jiwanya atau anak yang dikandung atau yang disusuinya maka harus memberikan makanan seberat 562,5 gram kepada seorang fakir miskin selama Bulan Ramadhan setiap harinya.
Sunnah-sunnah Puasa Ramadhan
1.  Makan sahur dan mengakhirkan makan sahur. Rasulullah SAW bersabda, “Makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah” (HR. Bukhari IV/120 dan Muslim no. 1095). Dari Zaid bin Tsabit ra., bahwa dia pernah bertanya kepada Rasulullah SAW, “Berapa lama jarak antara adzan dan sahur ?” Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Kira-kira sama seperti bacaan 50 ayat” (HR. IV/118 dan Muslim no. 1097)-hadits ini bukan menjelaskan tentang akhir sahur tetapi awal sahur. Namun juga tidak masalah bagi kaum muslimin yang ingin lebih menyegerakan sahurnya di awal waktu.
2.  Meninggalkan perkataan dusta. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan kata-kata palsu dan mengamalkanya maka Allah tidak memerlukan orang itu untuk meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya)” (HR. Bukhari IV/99)
3.  Meninggalkan kata-kata yang tidak bermanfaat dan kata-kata kotor (Ar Rafats). Rasulullah SAW bersabda,“Puasa itu bukan (hanya) dari makan dan minum, tetapi puasa itu dari kata-kata (yang) tidak bermanfaat dan kata-kata kotor” (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1996 dan Al Hakim I/430-431, hadits ini shahih)
4.  Menyegerakan berbuka karena menyegerakan berbuka akan mendatangkan kebaikan dan merupakan sunnah. Rasulullah SAW bersabda, “Umat manusia ini akan tetap baik selama mereka menyegerakan berbuka puasa” (HR. Bukhari IV/173 dan Muslim no. 1093)
5.  Berdoa ketika berbuka dengan doa yang diajarkan Rasulullah SAW, “DzaHabazh zhamaa-u wabtallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa Allah” yang artinya “ Telah hilang rasa haus dan basah pula urat-urat serta telah ditetapkan pahala, insya Allah” (HR. Abu Dawud II/306, Baihaqi IV/239, Al Hakim I/422, Ibnu Sunni no. 128 dan Ad Daraquthni II/185, hadits ini hasan)
Ibadah-ibadah pada Bulan Ramadhan
1.  Shalat Tarawih. Sahabat Jabir bin Abdullah ra. berkata, “Bahwa Nabi SAW pada saat menghidupkan malam dengan orang-orang pada Bulan Ramadhan, beliau SAW mengerjakan shalat delapan rakaat dan mengerjakan shalat witir” (HR. Ibnu Hibban no. 920 dan Ath Thabrani, hadits ini hasan)
2.  I’tikaf di Mesjid. I’tikaf berarti tekun dalam melakukan sesuatu. Sahabat Abu Hurairah ra., berkata,“Rasulullah SAW biasa beri’tikaf selama bulan Ramadhan selama sepuluh hari. Dan pada tahun dimana beliau wafat, beliau beri’tikaf selama dua puluh hari” (HR. Bukhari IV/245)
3.  Zakat Fitrah. Mengeluarkan zakat ini merupakan kewajiban bagi kaum muslimin pada Bulan Ramadhan. Hal tersebut berdasarkan hadits Abdullah bin Umar ra., “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah (kepada kaum muslimin pada Bulan Ramadhan)” (HR. Bukhari III/291 dan Muslim no. 984, perkataan yang di dalam kurung adalah perkataan Abdullah bin Umar ra.)
Adapun besarnya zakat fitrah adalah 1 sha’ makanan (setara dengan 2,25 kg) sebagaimana hadits Abu Sa’id Al Khudri ra., “Kami biasa mengeluarkan zakat fitrah berupa 1 sha’ makanan atau 1 sha’ gandum atau 1 sha’ tamr atau 1 sha’ keju atau 1 sha’ anggur kering (kismis)” (HR. Bukhari III/294 dan Muslim no. 985)

 Ramadhan adalah bulan milik Ummat
“Rajab adalah bulannya Allah, Sya’ban adalah bulanku, dan Ramadhan adalah bulannya ummatku.” (Abu’l Fathi Ibn  Abi ' l - Fawaris )
" Jika seorang Muslim berpuasa tanpa berbohong dan melakukan fitnah ( ghibah ) , dan jika ia berbuka puasa dengan makanan halal , menjalankan fardhu ( wajib ) dan pergi ( ke masjid ) untuk salat subuh dan isya dari dalam kegelapan , dia akan bersih dari dosa-dosanya seperti seekor ular berganti kulit dan keluar dari kulit lamanya itu . " ( Ibnu Hibban )
Seperti halnya bulan Rajab , Ramadhan al Mubarak juga diriwayatkan menjadi bulannya Allah (swt ) .

Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an
" Bulan Ramadhan yang di dalamnya diturunkan Al Qur'an , pedoman bagi umat manusia , dan bukti yang jelas tentang bimbingan , dan pembeda ( Antara yang benar dan salah ) . " ( Surat - ul Baqarah , 185 )
Selain itu , kitab suci lainnya juga diturunkan di bulan Ramadhan .

Awal Ramadhan adalah rahmat , pertengahan ramadhan adalah pengampunan dan akhir Ramadhan adalah keselamatan dari api ( Jahannam )
 " Ramadhan adalah bulan yang awalnya adalah rahmat , yang tengahnya adalah pengampunan , yang akhirnya adalah keselamatan dari api . ( Jahannam ) " ( Ibn Abi ad- Dunya )

Puasa pertama Ramadhan al - mubarak adalah sarana untuk pengampunan dosa-dosa sampai hari itu
" Ketika malam pertama  Ramadhan  ( datang ) , pintu-pintu langit dibuka , dan tidak ada pintu-pintu tersebut yang  ditutup sampai malam terakhir Ramadhan . Tidaklah seorang hamba Allah yang beriman melakukan sholat pada malam nya ( setiap malam Ramadhan ) , kecuali Allah akan mencatat baginya seribu lima ratus hasanah ( kebaikan) untuk setiap sujud yang ia lakukan . Dan Allah akan membangun rumah untuknya di Jannah  yang terbuat dari ruby merah , yang akan memiliki enam puluh ribu pintu , setiap pintu memiliki ( saling terkait , yang mengarah ke ) istana terbuat dari emas , dihiasi ( diperindah dan dihiasi ) dengan batu rubi. Jadi, ketika ia ( mu’ min ) puasa pada hari pertama Ramadhan , semua dosa masa lalunya diampuni , dan tujuh puluh ribu malaikat membaca istighfar ( ampunan ) untuknya , setiap hari , dari waktu sholat fajar , sampai matahari terbenam. dan untuk setiap sujud yang ia lakukan selama bulan Ramadhan , baik siang ataupun malam hari , akan ada baginya pohon , ( di Jannah , yang begitu besar (sehingga) seseorang yang menunggang kuda di bawah naungannya selama lima ratus tahun . " ( Baihaqi )

Barangsiapa berpuasa dan sholat selama bulan Ramadhan , semua dosa masa lalunya akan diampuni
" Siapa pun yang berdoa pada malam hari di dalamnya ( bulan Ramadhan ) karena Iman yang tulus dan berharap pahala dari Allah , maka semua dosa sebelumnya akan diampuni . " (HR Bukhari )
" Sholat lima waktu yang ditentukan , dan dari satu shalat Jumat  ke sholat Jumat yang lain dan dari satu Ramadhan ke  Ramadhan yang lain menjadi pengampunan untuk apa yang  ada di antara keduanya selama Anda tidak melakukan dosa besar . " (HR Muslim , Tirmidzi )
Engkau menjadi saksi-Ku bahwa , Aku telah mengampuni mereka semua !
Ketika  malam pertama Ramadhan , Allah ( swt) melihat makhluk-Nya dengan pandangan rahmat . Allah tidak menghukum selama-lamanya orang yang Dia lihat dengan pandangan rahmat .
Setiap hari pada bulan Ramadhan Allah (swt ) menyelamatkan satu juta orang dari neraka yang layak untuk itu . Juga ketika  malam 27 Ramadhan Dia ( swt ) menyelamatkan orang sebanyak yang Ia  selamatkan dari Neraka dalam satu bulan . Ketika  malam Ied , malaikat turun ke bumi dan Allah (swt ) bermanifestasi dengan cahaya yang tidak ada seorangpun yang mampu menggambarkan dan memanggil para malaikat yang akan merayakan Idul Fitri pada hari berikutnya :
Allah (swt ) bertanya kepada para malaikat :
Wahai para malaikat ' ! Apa hadiah bagi pekerja yang telah melakukan pekerjaannya ?
Malaikat berkata:
Mereka dibayar dengan bayaran yang pantas.
Kemudian Allah (swt ) mengatakan :
"Kalian adalah saksi-Ku bahwa , Aku telah mengampuni mereka semua . " ( Asbahani )

Pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup di bulan Ramadan
" Ketika malam pertama bulan Ramadhan datang , setan dan jin yang pembangkang dibelenggu , semua pintu-pintu neraka ditutup , dan tidak ada pintunya yang dibuka . Semua pintu-pintu surga dibuka , dan tidak ada pintu-pintu gerbangnya ditutup .Pemanggil berteriak : "Wahai pencari kebaikan , lanjutkanlah, wahai pencari keburukan, berhentilah . Allah memiliki orang-orang yang Dia tebus dari neraka setiap malam . "
" Saat itu adalah malam pertama Ramadhan setan dan jin yang memberontak dirantai. Gerbang neraka ditutup. Tidak ada gerbangnya yang dibuka. Gerbang  surga dibuka dan tidak ada yang ditutup Pemanggil  berteriak. . . . :
' Wahai para pencari kebaikan ! Lanjutkan . Wahai pencari keburukan ! Berhentilah . Dan Allah (swt ) mengampuni ( membebaskan dari neraka )orang  yang layak masuk  syurga. ' "
Allah (swt ) mengampuni ( membebaskan dari neraka ) beberapa orang yang berhak dimasukkan ke syurga , setiap hari pada malam di bulan Ramadhan dan setiap doa Muslim dijawab setiap hari pada malam di bulan Ramadhan . "

Surga firdaus dihiasi untuk menghormati bulan Ramadhan
Abu Masud Al - Ghifari mengatakan :
Pada hari pertama Ramadhan , aku mendengar Rasulullah ( saw ) mengatakan :
" Jika hamba-hamba Allah tahu apa itu Ramadan , mereka akan berharap itu berlangsung sepanjang tahun . "
Seorang pria dari suku Khuzah , " Wahai Nabi tercinta ! Beritahukan kami :
Nabi ( saw ) :

Surga Firdaus dihiasi sepanjang tahun untuk Ramadhan . Ketika malam pertama Ramadhan tiba, angin bertiup dari bawah Langit . Daun pohon-pohon surga bergoyang . Para bidadari di surga melihat ini dan berkata :
" Ya Tuhan kami ( swt ) ! Beri kami pasangan ( suami ) dari hamba-hamba yang akan senang melihat kami dan yang kami akan senang untuk melihat mereka "
Setiap orang yang berpuasa di bulan Ramadan diberikan pasangan ( bidadari ) di paviliun terbuat mutiara . Allah (swt ) berfirman bahwa : " Yang adil , dijaga dengan ketat  di paviliun . " ( QS. al - Rahman , 72 ) ( HR al-Baihaqi )

Di bulan Ramadhan, pada setiap malamnya , doa diterima
 " Selama Ramadan siapa pun yang mengingat ( dzikr ) Allah (swt ) dimaafkan dan siapa pun berdoa tidak ditolak . " ( HR al-Tabrani , Baihaqi , Asbahani )
" Allah (swt ) yang Maha Perkasa dan Maha Agung , memerintahkan tiga kali di setiap malam bulan Ramadhan :
" Apakah ada orang yang menginginkan sesuatu yang saya bisa Aku berikan?
Apakah ada orang yang bertobat yang Aku terima pertobatannya ?
Apakah ada orang yang ingin pengampunan yang Aku mungkin memaafkannya ?
Siapa yang ingin meminjam dari orang kaya ( yang tidak pernah miskin) dan dari yang setia ( yang tidak pernah menindas ) . "
 " Pada setiap kali buka puasa Ramadhan , Allah (swt ) Maha Perkasa dan Maha Agung , menyelamatkan satu juta orang dari neraka yang hampir layak mendapatkannya . " ( HR al-Baihaqi )



Gelap malam Mu ku terjaga.
Karena Mu ku bergerak melangkah menuju mentariMu.
Kusambut dengan rasa syukur atas nikmat dan anugerah pemberianMu.
Dengan harapan kudapatkan keridhoanMu.
Ya Allah.. Ya Tuhan ku, Ku sambut datangnya bulan penuh ampunanMu.
Dengan suka dalam diri yang berlumur dosa.
Berharap mampu menjalankan semua perintahMu dan kembali Fitrah.
Maafkan Khilafku, Ikhlaskan salahku...
Semoga di setiap langkah kakiku mendapatkan ridho-Mu


Mungkin hari-hariku yang telah lewat, menyisakan sebesit kenangan yang tak terlupakan.
Ada salah, ada khilaf, ada dosa yang mengikuti perjalanan hari-hari itu.
Entah itu sengaja ataupun tak disengaja.
Agar tak ada sesal, tak ada dendam, dan tak ada penyesalan.
Mari kita bersama-sama sucikan hati, diri, dan jiwa.
Agar kelak kita tetap bisa mempererat tali silaturahmi.


Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1437-H 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar