Cari Blog Ini

Rabu, 24 Mei 2017

Marhaban Ya Ramadhan

Semoga kita selalu dalam Rahmat dan Ridha ALLAH SWT.
Ramadhan semakin nampak dipelupuk mata. Persiapan demi persiapan telah dilakukan oleh semua umat muslim baik dari segi persiapan lahir, maupun batin.
Kali ini saya akan berbagi tentang pengetahuan seputar Puasa Ramadhan, sebagai mana di jelaskan di dalam Al-Qur'an, yaitu pada Surah Al-Baqarah : 183

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ (183)
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan kepada kalian berpuasa sebagaimana diwajibkan kepada orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (Q.S Al-Baqarah:183).

Definisi Puasa
Secara istilah syar’i maka puasa adalah beribadah kepada Allah subahanahu wata’ala dengan cara menahan diri dari makan, minum dan dari segala yang membatalkannya, yang disertai dengan niat, sejak terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.

Rukun Puasa
Dari pengertian puasa secara istilah (syar’i) tercermin bahwa ia memiliki dua rukun yang sangat spesifik, keduanya itu adalah :
1. Manahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari.
Dalil rukun ini sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala :
فَالآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الأبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الأسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
“Maka sekarang campurilah mereka dan carilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (Al-Baqarah: 187).

Note : Dan yang dimaksudkan dengan ‘benang putih dan benang hitam’ adalah  putih itu siang, hitam itu malam.

2. Niat
Yang berpuasa tersebut memaksudkan tatkala menahan diri dari segala mufthirot (pembatal puasa) tersebut ibadah kepada Allah SWT. Dengan adanya niat terbedakanlah antara amal yang dimaksudkan untuk ibadah dari selainnya. Dan dengan niat pula terbedakan antara ibadah yang satu dengan yang lainnya.
Orang yang berpuasa dengan puasanya tersebut memaksudkan apakah ia berpuasa Ramadhan atau selainnya, dari berbagai macam puasa.
Dalil rukun ini sebagaimana sabda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam :
إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
“Suatu amal tergantung pada niat-niatnya, dan bagi setiap orang sesuai dengan yang dia niatkan.” (HR. Bukhari No. 1, Muslim No. 1907)
(Dari Kitab Fiqhul Muyassar fii Dhau al-Kitabi wa as-Sunnah, Penulis Majmu’ minal Ulama, Taqdim asy Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh, hal 149)

Note : Bacaan Niat Puasa Di Bulan Ramadhan :

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى 

Syarat Wajib Puasa :
• Islam
• Balig
• Berakal
• Sehat/ Mampu berpuasa / berupaya
• Bermukim

Hal Yang Membatalkan Puasa :
• Makan atau minum dengan sengaja
• Memasukkan sesuatu benda ke dalam rongga dengan sengaja kecuali terlupa
• Muntah dengan sengaja
• Bersetubuh pada siang hari
• Keluar mani dengan sengaja
• Keluar darah haid
• Nifas
• Pingsan sepanjang hari
• Murtad

Adap Berpuasa :
• Membaca Al-Quran
• Bersedekah
• Bersahur
• Menyegerakan berbuka
• Membaca doa ketika berbuka
• Berbuka dengan buah atau makanan manis
• Mendirikan sholat sunat tarawih


Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Allah berfirman yang artinya :
Semua amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Akulah yang akan membalasnya.

Puasa adalah perisai. Apabila suatu hari salah seorang dari kalian sedang berpuasa maka janganlah dia mengucapkan kata-kata kotor ataupun berteriak-teriak. Apabila ada orang yang mencaci-maki dirinya atau memeranginya maka ucapkanlah; Aku sedang puasa, Demi tuhan yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya sungguh bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah daripada harum kasturi. 

Seorang yang berpuasa memiliki dua kegembiraan :
Ketika berbuka puasa maka dia merasa senang, dan ketika berjumpa dengan Rabbnya maka dia pun merasa senang dengan puasanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga dengan adanya kesempatan yang di berikan oleh Sang Maha Kuasa kepada kita, untuk berjumpa dengan bulan yang begitu mulia (Ramadhan). Kita akan menjadi orang-orang yang beruntung, dan senantiasa bertambah keimanan dan Taqwa kita kepada Allah SWT, dan senantiasa menjadikan kita sebagai umat Rasulallah Muhammad SAW.

Mukmin yang baik adalah mukmin yang meminta maaf. Mukmin yang baik adalah mukmin yang memberi maaf. Saling memaafkan pintu kebahagiaan. Mohon maaf lahir batin. Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga Allah memberikan keberkahan bagi kita semua.
Aamiin Ya Robbalalamiin...